Senin, 17 Oktober 2011

Itulah Cinta

pejamkan mata
lupakan senyuman itu
namun tak bisaa
hanya bisa terdiam
tersipu malu mengingatnya

terlihat bodoh memang
namun itulah cinta
indah terasa
sulit terlupakan
sedih merana
terpana surga dunia

kau membuat semuanya indah
hanya sebuah senyuman yang kau beri
seribu senang yang ku rasa
namun itulah cinta

satu kata yang terucap
dalam beberapa detik saja
terdengar selama beberapa waktu
hingga akhirnya merindu

namun itulah cinta
sulit ditebak
sulit dirasa
sulit dimengerti
sulit diungkapkan
terasa konyol
itulah uniknya cinta
Aku cinta Kamu
wahai pujaanku 




Aku, Kamu, Dia

sesering apapun kamu membicarakan tentang kedekatan dia dengan wanita lain, aku tak akan pernah peduli, karna aku tak melihatnya langsung,,aku tau kamu hanya tidak ingin kalo kita nantinya bersatu menjalin cinta, aku yakin itu. aku tau dia bersikap dingin kepadaku bukan karna dia tak menyukaiku, namun ada alasan yang lain...
aku tau dia menyimpan rasa padaku, namun dia seakan-akan menepis itu semua, apa mungkin itu gara2 kamu...
aku bahagia hanya dengan mencintai dia saja, tanpa harus memilikinya, namun kamu muncul seakan merusak kebahagiaanku saja,,kamu tak suka aku mencintai dia??bilang tak usah kau mengada-ngada kebohongan belaka tentang perasaan dia kepadaku. biarkan hati aku dan dia yang tau, kamu tak usah ikut campur ke dalamnya, jujur aku tak suka...
biarkan aku menggapai asaku bersama dia, tanpa adanya kamu, kamu hanya membuat aku sakit hati menjalani hidup ini. walau dia masih belum jujur dengan perasaannya untuk sekarang, namun suatu saat pasti dia akan mengungkapkan kebenarannya, bukan perasaan yang selalu kamu katakan padaku, tetapi asa yang selalu aku nanti, yaitu "Aku Sayang Kamu" aku yakin itu, sebentar lagii,,,Ya allah bantu aku dalam menggapai asa ini,,,

Kamis, 22 September 2011

pigmen warna bulu burung

1.            Warna bulu burung berasal dari pigmen apa, dan pigmen apa yang menyusun kulitnya?
Warna bulu burung dihasilkan oleh butir pigmen, dengan difraksi dan refleksi cahaya oleh struktur bulu atau oleh pigmen dan struktur bulu. Pigmen pokok yang menimbulkan warna pada bulu adalah melanin dan karotenoid. Karotenoid sering disebut dengan lipokrom yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam metanol, eter atau karbon disulfida. Karotenoid terbagi menjadi 2, yaitu zooeritrin (animal red) dan zoosantin (animal yellow). Pigmen melanin terklarut dalam asam. Butir-butir eumelanin beraneka macam yaitu dari hitam sampai coklat gelap. Feomelanin yaitu hampir tanpa warna hingga coklat kemerahan.
Butir-butir melanin bulat di dekat ujung bulu luar memberikan efek ring Newton dan menyebabkan perubahan warna-warni bulu. Warna hijau, biru dan violet tidak dihasilkan oleh pigmen tetapi tergantung dari struktur bulu. Contohnya burung bluebird yang bulunya berwarna biru tetapi tidak mengandung pigmen warna biru. Warna ini ditimbulkan oleh pigmen kuning yang menyerap semua spektrum sinar kemudian dipantulkan kembali. Burung tropis pemakan pisang memiliki pigmen tembaga berupa turacoverdin yang mampu menghasilkan warna merah gelap dihasilkan oleh turacin (Sukiya 2003). Salah satu spesies burung pemakan pisang ini adalah Tauraco corythaix, mempunyai kuning telur berwarna merah terang yang ditimbulkan oleh karotenoid dan 60% dari pigmen merah yang disebut astasantin.
Meski warna bulu burung adalah genetis, namun dapat berubah akibat faktor internal maupun eksternal. Burung yang dikurung dalam waktu lama juga dapat berubah warna bulunya. Hal ini dapat disebabkan karena makanannya. Faktor internal yang mempengaruhi warna bulu adalah hormon. Spesies burung terdapat dimorfisme warna dalam seksual. Pengaturan hormon estrogen banyak berperan pada burung jantan, yaitu sebelum hingga awal pergantian bulu. Sedangkan pada burung betina kemungkinan diinduksi oleh bulu burung jantan dengan pengaturan testosteron.
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perubahan warna adalah oksidasi dan gesekan/abrasi. Warna yang ditimbulkan karoten dapat memudar karena sinar matahari.
Adapun pendapat lain adalah Menurut Esther del Val, dari National History Museum di Barcelona, Spanyol, karotenoid merah yang memberi warna merah pada bulu burung common crossbill (Loxia curvirostra) ternyata diproduksi di dalam hati, bukan di kulit seperti dugaan sebelumnya. Menurutnya, transformasi pigmen karotenoid terjadi langsung di dalam folikel pada masa pertumbuhan bulu. Del Val dan timnya adalah ilmuwan pertama yang bisa menunjukkan bahwa hatilah yang berperan penting dalam pewarnaan bulu, bukan kulit. Hati adalah pabrik utama sintesis karotenoid yang bertanggung jawab atas warna bulu burung.
Untuk kulitnya, burung mempunyai pigmen melanin seperti pada manusia. Sehingga warna kulitnya pun warna melanin, tetapi tergantung pada komposisi melanin itu sendiri.

2.            Bagaimana cara mempertahankan panas dalam tubuh, apabila tubuh dingin?
Dalam tubuh manusia, sistem integumen memiliki derivat-derivat epidermis dan dermis. Dalam derivat epidermis, ada yang dinamakan dengan kelenjar sebaseus (lemak). Kelenjar lemak ini berperan untuk menimbun lemak, cadangan lemak, seperti fungsi dari epidermis itu sendiri.
Ketika badan kita kehilangan panas, atau merasa dingin, badan kita akan berusaha melakukan proses pemanasan dengan membakar kalori dan lemak cadangan dalam tubuh dan proses menggigil adalah gejala perlawanan tubuh yang bisa dirasakan langsung. Menggigil adalah sebuah cara badan kita mengusir rasa dingin.
Untuk memenuhi kebutuhan proses pemanasan tadi, usahakan tubuh menerima asupan pangan yang cukup untuk dijadikan bahan bakar. Jangan biarkan perut kosong dan tidak terisi makanan. Hal ini akan memicu munculnya kandungan gas yang berlebih dalam tubuh dan daya bakar tubuh kita menurun.
Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh. Vasokontriksi terjadi karena rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus posterior yaitu maksudnya adalah terjadinya rangsangan saraf simpatis yang dapat menyebabkan kecepatan metabolisme menjadi 100% lebih cepat. Disamping itu, rangsangan saraf simpatis dapat mencegah lemak coklat yang tertimbun dalam jaringan untuk dimetabolisme. Hamper seluruh metabolisme lemak coklat adalah produksi panas. Umumnya, rangsangan saraf simpatis ini dipengaruhi stress individu yang menyebabkan peningkatan produksi epineprin dan norepineprin yang meningkatkan metabolisme.
Piloereksi yaitu rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada folikel rambut berdiri. Mekanisme ini tidak penting pada manusia, tetapi pada binatang tingkat rendah, berdirinya bulu ini akan berfungsi sebagai isolator panas terhadap lingkungan.
Peningkatan pembentukan panas. Pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat melalui mekanisme menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin.

3.            Mengapa dengan pigmen kromatofora bunglon dapat berubah warna ?
Bunglon memiliki sel-sel warna di bawah permukaan kulitnya yang transparan. Di bawah lapisan ini terdapat dua lapisan sel yang mengandung pigmen berwarna merah dan kuning (juga disebut kromatofora). Di bawahnya lagi ada lapisan sel yang merefleksikan warna biru dan putih. Lalu di bawahnya lagi ada lapisan melanin untuk warna coklat (seperti yang dimiliki manusia). Ini semua sangat berhubungan sekali dengan pigmen kromatofora. Pigmen pada bunglon, sangat sensitive terhadap rangsanagn suhu, cahaya, emosi bunglon dan lain-lain. Pada saat otak bunglon mengirim pesan kepada kromatofora.
Pesan ini diterjemahkan sebagai perintah agar sel-sel kromatofora membesar atau menyusut. Akibatnya, pigmen-pigmen ini saling bercampur. Maka, sekujur tubuh bunglon pun bersinar aneka warna. Tergantung warna dominan di dekatnya. Warna-warna di sekeliling bunglon memancarkan cahaya. Cahaya ini ditangkap sel kromatofora yang amat sensitif dan memicu pergolakan pigmen-pigmen.
Perubahan warna kulit juga tergantung suasana hati bunglon. Saat murka, sekujur tubuh bunglon dapat tiba-tiba berubah menjadi merah atau oranye. Kondisi marah membuat semburan pigmen kuning memblokade lapisan di bawahnya. Proses ini terjadi dalam hitungan satu atau dua menit. Begitulah cara bunglon berubah warna kulit Tetapi yang perlu diketahui, bunglon tidaklah bisa berubah kulit ke semua warna, melainkan hanya ke warna-warna tertentu saja. Selain itu, bunglon juga tidak mengubah warna kulitnya sebagai respon terhadap musuh atau upaya kamuflase. Perubahan kulitnya terjadi sebagai respon atas suhu, cahaya dan juga mood atau emosinyanya.
Pada bunglon yang tenang, bisa saja warna yang nampak adalah warna hijau karena sel kuningnya tidak terlalu melebar sehingga masih bisa memantulkan sel biru dari bawahnya. Sementara pada bunglon yang marah bisa saja warna yang nampak adalah kuning, karena selnya melebar semua sehingga tidak menampakkan refleksi warna biru.

4.            Mengapa pada orang bule, jika kulitnya terkena matahari, tetap saja putih tidak hitam?
Karena warna kulit dipengaruhi oleh jumlah pigmen dan paparan sinar matahari. Jumlah pigmen atau zat pewar­na melanin ini berbeda‑beda untuk tiap je­nis ras manusia. Kulit ras Asia lebih kaya pigmen melanin dari para ras Eropa. Butir­-butir melanin kulit Asia yang disebut eumelanin ini, berukuran lebih besar dan sulit pecah atau luntur. Akibatnya, warna kulit kita mudah sekali berubah menjadi gelap ketika terpanggang sinar matahari. Sebaliknya, pigmen ras Eropa (disebut feomelanin) gampang sekali pecah. Hal ini menjadikannya kulit bule itu susah menja­di cokelat.



selalu merindu

walaw siang telah berganti malam
walaw matahari telah menjelma menjadi bulan
rindu ini masih milikmu...

setiap malam yang ku jumpa
kau selalu hadir dalam benakku
singgah begitu lama
memaksa hati ingin berjumpa
rindu...
aku rindu kamu
ingin rasanya bersamamu...

Kamu

kamu......
setiap nafas yang berhembus
itu karena kamu
setiap langkah yang ku tuju
itu adalah kamu
hidupmu adalah hidupku...
aku tak sanggup
bila harus jauh denganmu
setiap waktu aku habiskan untuk memikirkan kamu

kamu...
malam inipun ku merindukanmu
berharap setiap malam adalah malam kemarin
ketika kita masih bersama, berdua
melihat senyumanmu, tertawa lepas bersamamu

kamu....
aku harap kamu tahu
perasaan sayangku padamu
cinta yang amat tulus
cinta yang tak pernah berujung

aku dan kamu...
mungkinkah bersatu???#kita...
entahlah...
yang aku tau....
aku akan selalu ada untukmu...

Rabu, 21 September 2011

Kenangan....

Aku tau aku terlalu mengharapkan dirinya, sehingga aku terkesan egois, tapi sebenarnya tidak seperti yang mereka kira . Aku hanya ingin dia bahagia walaupun bukan bersamaku nantinya. Aku hanya ingin yang terbaik bagi kita berdua, tidak lebih. Walaupun aku tau aku tidak akan pernah bisa bersamanya tapi aku tetap “ positive thinking “….Aku yakin Allah memberikan yang terbaik pada umatnya.
          Aku tau kamu hanya masa laluku, tapi tidak salahkan apabila aku menyimpan masa lalu itu hanya untuk sekedar bumbu kehidupan. Sepait apapun itu, kita harus bersyukur, karna itu adalah noda dalam kehidupan. Hidup itu seperti layaknya pelangi yang tidak hanya memiliki satu warna, tapi ribuan warna. Cinta , rindu, sedih, bahagia, duka, suka, sedih, dan masih banyak lagi warna hidup lainnya…….tapi warna itulah yang membuat hidup ini indah untuk dinikmati…..
          Masa lalu itu sangat sayang jika harus dilupakan, lebih baik jika masa lalu itu kita kenang, karena masa lalu itu adalah guru terbaik bagi kita menggapai masa depan. Sungguh bodohnya jika seseorang yang tidak mau menghargai masa lalu, berarti dia tidak pernah mau mensyukuri semua itu…

Laporan Praktikum Subkelas Magnollidae



A.      TUJUAN
1.     Untuk menemukan ciri-ciri familia-familia dalam subkelas Magnoliidae.
2.     Untuk membandingkan tingkat kemajuan/keprimitifan anggota-anggota subkelas Magnoliidae.
3.     Mengetahui karakter yang khas dari familia-familia dalam subkelas Magnoliidae.
4.     Mengetahui spesies-spesies dari familia-familia dalam subkelas Magnoliidae.

B.       DASAR TEORI
Subkelas Magnolidae memiliki karakteristik yang sangat beragam. Misalnya habitusnya mulai dari pohon sampai herba. Perhiasan bunga ada yang berupa perigonium, ada yang bisa dibedakan antara kaliks dan korola, ada juga yang tidak mempunyai perhiasan bunga. Begitu juga pada karakteristika yang lain. Akan tetapi subkelas Magnolidae ini mempunyai beberapa karakteristika yang menunjukan keprimitifan yaitu umumnya polennya termasuk uniaperture, ginoeciumnya apokarpus dan berstamen banyak dalam rangkaian sentry petal.
            Sub kelas Magnoliidae terdiri dari 8 ordo dan jumlah anggotanya kurang lebih 12.000 spesies. Kedelapan ordo tersebut adalah Magnoliales, Laurales, Piperales, Aristolochiales, Illiciales, Nymphales, Ranunculales, dan Papverales. Tidak semua ordo dibahas dalam praktikum ini, hanya 4 ordo yang sering kita temui sehari-hari dan sebagian mempunyai nilai ekonomis. Ordo yang akan dibahas adalah Magnoliales, yang akan diwakili oleh familia Magnoliaceae dan Annonaceae, Ordo laurales yang akan diwakili oleh familia Laraceae, ordo Piperales diwakili oleh familia piperaceae dan ordo Nymphales yang diwakili oleh Nymphase.

C.      ALAT DAN BAHAN
1.     Pisau atau alat penyayat lain untuk mengambil sample
2.     Mikroskop binokuler
3.     Loupe
4.     Aquadest dalam botol pipet
5.     Gelas objek dan penutupnya
6.     Jarum/jara
7.     Silet yang tajam
8.     Tumbuhan Michelia alba, Annona muricata, Annona squamosa, Cananga odonata, Persea Americana, Piper betle, dan Nymphae nouchali
9.     Skala Filogeni Magnoliopsida, sebagai berikut:
Ciri yang teramati
1
2
3
4
5
Habitus
pohon
perdu
semak
liana
herba
pola percabangan
monopodial



simpodial
jenis daun
tunggal
tunggal fisus
tunggal partitus
tunggal partitus
dengan bakal
pulvinus
majemuk
duduk daun
tersebar
berseling
berhadap
berkarang
roset
pertulangan daun
craspedodromous
brachidodromous
actinodromous
campilodromous
linier
perbungaan
tunggal

majemuk

tidak menggulung
jenis kelamin
biseksual

biseksual, jantan,
betina

uniseksual
calyx/corolla
lepas
salah satu bersatu
bersatu
perigonium
tanpa perhiasan
stamen
lepas
epipetal
bagian dasar bersatu
berkelompok
syngenesis
pistilum(karpel)
banyak dan lepas-lepas
banyak dan lepas,
sebagian bersatu
dinding ovarium
terpisah
stigma bercabang
stigma bebersatu
ovarium
super superum
superum


inferum
simetri bunga
Actinomorf



zygomorf
kelamin tumbuhan
Monoecius



dioecius
perlekatan karpel
Apocarp

paracarp

sinkarp
jenis buah
Ganda

tunggal

majemuk
tipe plasenta
Marginalis
parietalis
Axilaris
Centralis
Basalis
umur tumbuhan
tahunan
beberapa tahun
2 tahun
1 tahun
< 1 tahun

D.      CARA KERJA
1.      Memperhatikan bahan yang ditugaskan untuk dibawa kelompok kemudian mengelompokan berdasarkan familinya.
2.      Mengamati setiap ciri dari spesimen yang dikumpulkan menggunakan skala Filogeni Magnoliopsida, kemudian mencantumkan nilai skala Filogeninya. Dengan langkah-langkah pengamatan sebagai berikut:

a.       Mengambil beberapa jenis tumbuhan yang termasuk masing-masing family yang dicontohkan atau yang lainnya secara lengkap meliputi organ batang(cabang), daun dan alat perkembangbiakannya (bunga).
b.      Mengamati umur tumbuhan, struktur morfologi batang, daun dan alat perkembang biakan (bunga) setiap spesimen. Mengamati batang dengan cara mengamati habitus dan pola percabangannya. Mengamati daun dengan cara mengamati jenis daun, duduk daun dan pertulangan daunnya.
c.       Mengamati secara detail struktur alat perkembang biakan setiap spesimen yang diamati dengan memperhatikan perbungaan, jenis kelamin tumbuhan, jumlah dan keadaan kaliks dan corolla, jumlah dan keadaan stamen, pistilum (karpel), kedudukan ovarium, simetris bunga, kelamin tumbuhan, jenis buah, dan bentuk polen.

3.      Menentukan urutan keprimitifannya dengan menggunakan rumus:
Rasio keprimitifan=Skor total
                              Jumlah aspek
4.      Menjawab pertanyaan-pertanyaan praktikum berdasarkan hasil pengamatan.

E.       DATA PENGAMATAN















F.       PEMBAHASAN
Praktikum kali ini mengenai subkelas Magnoliidae, dengan bahan-bahan yang diamati adalah Michelia alba, Annona muricata, Annona squamosa, Cananga odonata, Persea Americana, Piper betle, dan Nymphae nouchali. Dengan menggunakan ciri-ciri yang ada dalam tabel skala filogeni Magnoliidae, diharapkan kita akan mengetahui tingkat kemajuan atau keprimitifan dari  tumbuhan di atas. Divisi Magnoliophyta merupakan divisi yang terbesar dari organisme fotosintetik dikarenakan divisi Magnoliophyta memiliki ribuan jenis. Divisi Magnoliophyta mempunyai ukuran tubuh yang sangat bervariasi sampai pada tumbuhan air, beberapa jenis divisi Magnoliophyta merupakan tanaman pemanjat yang dapat mencapai ketinggian kanopi hutan tropis dan ada juga yang epipit.
Salah satu kelas dari divisi Magnoliophyta yaitu kelas Magnoliopsida yang terbagi lagi menjadi 5 subkelas yang terdiri lagi dari 8 ordo , 4 ordo dari 8 ordo tersebut akan dibahas dalam praktikum ini diantaranya ordo Magnoliales yang di wakili oleh familia Magnoliaceae dan Annonaceae , ordo Laurales diwakili oleh familia Lauraceae, ordo Nymphales diwakili oleh Nympaceae.
Setelah dilakukan pengamatan terhadap ciri-ciri yang tertera pada tabel skala filogeni, diketahui bahwa  Michelia alba adalah tumbuhan yang paling primitive dari sub kelas Magnoliidae yaitu dengan rasio keprimitifan sebesar 1.4, dan Nymphae nouchali adalah tumbuhan yang paling maju.
            Pada urutan keprimitifan yang pertama adalah Michelia alba dengan rasio keprimitifan sebesar 1.4. Michelia alba termasuk ke dalam familia Magnoliaceae. Dengan taksonomi sebagai berikut:
Divisio             : Angiospermae
Class                : Magnoliopsida
Subkelas          : Magnoliidae
Ordo                : Magnoliales
Familia            : Magnoliaceae
Genus              : Michelia
Spesies            : Michelia alba
            Michelia adalah genus tanaman berbunga dari familia Magnoliaceae. Genus ini memiliki sekitar 50 spesies pohon selalu hijau, semak-semak, yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan dan Asia Tenggara serta Tiongkok selatan. Tanaman ini juga disebut Bunga Cempaka. Sebagai anggota familia Magnoliaceae, kelompok ini merupakan cabang tumbuhan berbunga yang masih berciri tumbuhan purba, dapat dianggap sebagai fosil yang hidup karena asal-usulnya dapat ditelusuri hingga 95 juta tahun yang lalu. Ciri khas tumbuhan ini adalah perhiasan bunganya yang tidak tersusun dari mahkota bunga dan kelopak bunga, melainkan dari tenda bunga (tepal). Daun dan bunga Michelia masih menyerupai daun dan bunga Magnolia. Bunga Michelia lebih tersebar di sepanjang batang tumbuhan, sedangkan bunga Magnolia hanya tumbuh di ujung batang.
Michelia alba adalah salah satu contoh spesies dari ordo Magnoliales familia Magnoliaceae. Spesies ini memiliki habitus pohon dengan pola percabangan simpodial. Memiliki daun tunggal dengan duduk daun tersebar dan sudah memiliki pola pertulangan daun yakni Brachidodromous. Cempaka ini adalah tumbuhan yang biseksual dan termasuk berumah satu (monocieus) dengan perbungaan tunggal, kaliks dan korolanya lepas-lepas begitu juga dengan stamennya, memiliki simetri bunga yang aktinomorf. Pistilumnya banyak dan lepas-lepas, kedudukan ovariumnya adalah superum. Perlekatan karpel ini apokarp dengan tipe plasenta yang marginalis dan memiliki buah dengan jenis buah ganda. Rata-rata umur tumbuhan ini adalah tahunan.
Urutan kedua keprimitifan dari subkelas Magnoliidae adalah Annona muricata dengan rasio keprimitifan sebesar 1.8. Annona muricata adalah spesies dari familia Annonaceae, dengan taksonomi sebagai berikut:
Divisio             : Angiospermae
Class                : Magnoliopsida
Subkelas          : Magnoliidae
Ordo                : Annonales
Familia            : Annonaceae
Genus              : Annona
Spesies            : Annona muricata
            Annona muricata (Sirsak) merupakan tanaman yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh disembarang tempat, paling banyak ditanam di daerah yang cukup berair. Di Indonesia sirsak dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1000 m dia atas permukaan laut. Pohon sirsak bisa mencapai tinggi 9 meter.
Annona muricata termasuk ke dalam habitus pohon, dengan percabangan simpodial, jenis daun tunggal, dengan daun berbentuk bulat telur agak tebal dan permukaan pada bagian atas yang halus berwarna hijau tua sedangkan pada bagian bawahnya mempunyai warna yang lebih muda. Duduk daun tersebar, pertulangan daun brachidodromous, perbungaan majemuk, jenis kelamin biseksual, calyx/corolla lepas dengan stamen lepas, dan karpel banyak dan lepas-lepas. Ovarium superum, simetri bunga aktinomorp, kelamin tumbuhan monoecius, perlekatan karpel apokarp, jenis buah majemuk dengan tipe plasenta parietalis. Akar buah sirsak berupa akar tunggang, mempunyai batang berkayu dan dapat hidup menahun bunga tunggal dalam berkas 1-2 berhadapan/disamping daun mahkota daun mahkota segitiga, berbentuk majemuk agregat bertekstur empuk daging buahnya berwarna putih berbiji banyak dan mempunyai duri yang pendek mempunyai cita rasa yang manis, biji dalam satu buah agregat berjumlah banyak berwarna hitam mengkilat dan rata-rata tumbuhan ini umurnya tahunan.
            Urutan keprimitifan ketiga adalah Annona squamosa dengan rasio keprimitifan sebesar 1.94. Annona squamosa termasuk ke dalam familia Annonaceae sama dengan Annona muricata sehingga nilai keprimitifan diantara keduanya tidak jauh berbeda. Annona squamosa memiliki taksonomi sebagai berikut:
Divisio             : Angiospermae
Class                : Magnoliopsida
Subkelas          : Magnoliidae
Ordo                : Annonales
Familia            : Annonaceae
Genus              : Annona
Spesies            : Annona squamosa
            Annona squamosa memiliki habitus pohon kecil, dengan percabangan simpodial, jenis daun tunggal, dengan daun berbentuk bulat telur agak tebal dan permukaan pada bagian atas yang halus berwarna hijau tua sedangkan pada bagian bawahnya mempunyai warna yang lebih muda. Duduk daun tersebar, pertulangan daun brachidodromous, perbungaan majemuk, jenis kelamin biseksual, calyx/corolla lepas dengan stamen lepas, dan karpel banyak dan lepas, sebagian bersatu. Ovarium superum, simetri bunga aktinomorp, kelamin tumbuhan monoecius, perlekatan karpel apokarp, jenis buah majemuk dengan tipe plasenta centralis dan umur tumbuhan bertahun-tahun.
            Urutan yang keempat adalah Cananga odonata dengan rasio keprimitifan sebesar 2. Cananga odonata merupakan spesies dari familia Annonaceae, dengan taksonomi sebagai berikut:
Divisio             : Angiospermae
Class                : Magnoliopsida
Subkelas          : Magnoliidae
Ordo                : Annonales
Familia            : Annonaceae
Genus              : Cananga
Spesies            : Cananga odonata
            Cananga odonata sangat dekat kekerabatannya dengan Annona muricata dan Annona squamosa. Sehingga selisih dari rasio keprimitifannya pun tidak jauh berbeda. Hanya Cananga odonata lebih maju dari segi habitus, yaitu berupa perdu karena memiliki tinggi kurang dari 2 meter. Duduk daun berseling, karpelnya stigma bercabang, simetri bunga zygomorp, dan jenis buah ganda. Batang pohon kenanga lurus, dengan kayu keras dan cocok untuk bahan peredam suara (akustik). Memerlukan sinar matahari penuh atau sebagian, dan lebih menyukai tanah yang memiliki kandungan asam di dalam habitat aslinya di dalam hutan tadah hujan. Daunnya panjang, halus dan berkilau. Bunganya hijau kekuningan (ada juga yang bersemu dadu, tetapi jarang), menggelung seperti bentuk bintang laut, dan mengandung minyak biang, cananga oil yang wangi.
            Pada urutan yang kelima adalah Persea americana dengan rasio keprimitifan sebesar 2.3. Persea americana termasuk ke dalam familia Lauraceae dengan taksonomi sebagai berikut:
Divisio             : Angiospermae
Class                : Magnoliopsida
Subkelas          : Magnoliidae
Ordo                : Laurales
Familia            : Lauraaceae
Genus              : Persea
Spesies            : Persea americana
            Persea americana berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18. Secara resmi antara tahun 1920- 1930 Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat untuk memperoleh varietas-varietas unggul guna meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya di daerah dataran tinggi. Tanaman berupa pohon dengan percabangan, jenis daun tunggal, duduk daun tersebar, pertulangan daun brachidrodromous, perbungaan majemuk, jenis kelamin biseksual, calix/corolla perigonium, stamennya lepas, pistilum (karpel) stigmanya bersatu, ovariumnya superum, simetri bunga aktinomorf, kelamin tumbuhan monoceous, pelekatan karpel, jenis buah ganda, tipe plasenta basalis dan umur tumbuhan tahunan.
            Pada urutan keenam adalah Piper betle dengan rasio keprimitifan sebesar 2.9. Piper betle merupakan tumbuhan yang lebih maju dibandingkan dengan kelima tumbuhan sebelumnya. Piper betle termasuk ke dalam familia Piperaceae dengan taksonomi sebagai berikut:
Divisio             : Angiospermae
Class                : Magnoliopsida
Subkelas          : Magnoliidae
Ordo                : Paperales
Familia            : Paperaceae
Genus              : Piper
Spesies            : Piper battle
            Piper betle termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Daun jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek (hijau agak kecoklatan) dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut. Piper betle merupakan tumbuhan yang lebih maju dibandingkan dengan alpukat, cempaka, dan kenanga. Piper betle habitusnya adalah liana atau tanaman merambat, percabangan simpodial, jenis daun tunggal, duduk daun berseling, ertulangan daun campilodrolous, perbungaan majemuk, jenis kelamin biseksual, calyx/corolla tanpa perhiasan, stamen lepas. Karpel stigma bersatu, superum, simetri bunga zigomorp. Jenis kelamin tumbuhan monoecius, apocarp, jenis buah tunggal, tipe plasenta basalis dan umur tumbuhan beberapa tahun, karena tumbuhan ini cepat mati.
            Tumbuhan yang paling maju pada praktikum kali ini adalah pada familia Nymphaeceae dengan spesies yaitu Nymphae nouchali dengan rasio keprimitifan sebesar 3, sedikit lebih maju daripada sirih. Nymphae nouchali memiliki taksonomi sebagai berikut:
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subkelas          : Magnoliidae
Ordo                : Nymphales
Familia            : Nympaceae
Genus              : Nymphae
Species            : Nymphae nouchali
            Nymphae nouchali merupakan spesies yang paling maju dari subkelas Magnoliidae yang dipraktikumkan. Nymphae nouchali  jenis tumbuhan herba yang hidup di air dengan memiliki bentuk daun yang bervariasi ada yang besar , sedang . bunganya juga memiliki variasi warna yang sangat banyak. Nymphae nouchali merupakan habitus herba, percabangan simpodial, jenis daun tunggal, duduk daun roset, pertulangan daun aktinodromous, perbungaan tunggal, jenis kelamin biseksual dengan monoecius, calyx/corolla lepas dan stamen lepas. Karpel banyak dan lepas, sebagian bersatu, ovarium inferum, aktinomorp, perlekatan karpel apocarps, jenis buah ganda, tipe plasenta parietalis, dan umur tumbuhan < 1 tahun.
            Dari praktikum kali ini dengan menggunakan skala filogeni dengan 17 karakteristik yang digunakan, didapatkan bahwa Nymphae nouchali lah yang paling maju dengan rasio keprimitifan sebesar 3. Nymphae nouchali  lebih maju ditandai dengan habitusnya yaitu herba bukan pohon, perdu maupun liana. Dan duduk bunganya pun roset dengan poin tertinggi. Ovariumnya pun inferum berebda dengan kebanyakan tumbuhan dari subkelas Magnoliidae yaitu superum. Serta umur tumbuhannya kurang dari satu tahun.






















G.      KESIMPULAN
·              Magnoliidae memiliki beberapa familia yakni Magnoliaceae, Annonaceae, Lauraceae, Pipeaceae, Nymphaceae yang masing-masing familia diwakili oleh spesies-spesies seperti Michelia alba (Magnoliaceae), Annona muricata (Annonaceae), Annona squamosa (Annonaceae), Cananga odonata (Annonaceae), Persea americana (Lauraceae), Piper batle (Piperaceae), dan Nymphaea nouchali (Nymphaceae)
·              Michelia alba merupakan tumbuhan yang peling primitive dengan score 1.4 dari familia Magnoliaceae.
·              Nymphae nouchali merupakan tumbuhan dari familia Nymphaeceae yang paling maju dengan score rasio keprimitifan sebesar 3.
·              Urutan keprimitifan tumbuhan subkelas Magnoliidae dari yang paling primitive hingga paling modern menurut score dari skala filogeni adalah sebagai berikut Michelia alba, Annona muricata, Annona squamosa, Cananga odonata, Persea Americana, Piper betle, dan Nymphae nouchali.
·              Nymphae nouchali memiliki habitus herba dengan ovarium inferum dan duduk bunga adalah roset yang membedakan kemajuan dari tumbuhan lainnya.
·              Michelia alba dengan score 1.4, Annona muricata dengan score 1.8, Annona squamosa dengan score 1.94, Cananga odonata dengan score 2, Persea Americana dengan score 2.3, Piper betle dengan score 2.9, dan Nymphae nouchali dengan score 3.
·              Annona muricata, Annona squamosa,dan  Cananga odonata jumlah scorenya tidak berbeda jauh, karena ketiga tumbuhan ini merupakan satu familia yaitu Annonaceae, sehingga karakteristiknya pun tidak berbeda jauh.



DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah.2004.Biologi SMA Kelas XI. Jakarta: Esis
Pratiwi, D.A., et al.2004.Biologi  SMA.Jakarta: Erlangga.
Campbell, Neil A, et al.2003.Biologi Jilid II.Jakarta: Erlangga
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. UM Press. Malang.
Anonim.2010.”Magnoliidae”[online] Tersedia di: www.wikipedia.com. Dipunggah Tanggal 25 Maret 2011 Pukul 15.45


LAMPIRAN
Jawaban Pertanyaan
1.    Dapatkah anda menuliskan rumus bunga dari tumbuh-tumbuhan tersebut?
Jawab: Michelia alba          : ♀♂, *, K(3), C6, A    , G
Annona muricata                : ♀♂, *, K3 , C3+3 , G
Annona squamosa              : ♀♂, *, K3 , C2+2, G
Cananga odonata               : ♀♂,  , K3, C3+3, G
Persea americana              : ♀♂, *, P   , C    , G
Piper betle                          : ♀♂,  , K    , C    , G
Nymphae nauchali             : ♀♂,*, K3 , C6+6, G

2.    Dapatkah anda menemukan suatu kesamaan yang dimiliki oleh semua spesimen tersebut?
Jawab: dapat, ketujuh  tumbuhan tersebut memiliki percabangan simpodial, jenis kelamin biseksual, dengan kelamin tumbuhan monoecius.

3.    Menurut anda, apakah alasannya sehingga tumbuh-tumbuhan tersebut dimasukkan dalam satu subkelas?
Jawab: karena memiliki karakteristik yang hamper sama walaupun sangat beragam, namun menunjukkan keprimitifan yang tidak jauh beda yaitu umumnya polennya termasuk uniaperture, gynoeciumnya apocarpus, dan berstamen banyak dalam rangkaian sentripetal.

4.    Dapatkah anda menemukan perbedaan-perbedaan diantara spesimen-spesimen tersebut sehingga mereka dipisahkan dalam familia yang berbeda?
Jawab: Dapat, diantaranya dilihat dari perbungaan, dari calyx/corolla, stamen, dan juga jenis buah. Pada familia Magnoliaceae calyx/corolla lepas, dan familia Annonaceae pun lepas, sedangkan pada familia Lauraceae perigonium, familia Piperaceae tanpa perhiasan dan Nymphaeceae lepas.

5.    Dapatkah anda menemukan ciri khas setiap familia?
Jawab: Dapat, Familia magnoliaceae merupakan tumbuhan yang berupa pohon atau semak, daunnya rontok pada musim gugur atau bersifat tetap berseling tunggal, stipula besar menutup kuncup terminal, tetapi seringkali membentuk struktur okrea. Bunga besar dan mencolok, bersimetri banyak , sempurna dan hipogen, diserbuki oleh serangga , periantiumnya bebas dan tidak selalu terdeferensiasi , sepal biasanya enam sampai tak terhingga , stamen banyak dengan filamen yang jelas dan tersusun spiralis pada dasar bunga yang memanjang seperti tugu, pistilum tunggal mewakili masing-masing karpel dan tersusun spiralis pada dasar bunga, lokulus 1 ovulum 1-5 dan terletak pada parietalis dari plasenta, ovarium superior, stilus 1, stigma terminalis . buahnya berupa folikel, biji biasanya besar menggantung pada suatu funikulus yang memanjang embrio dengan suspensor yang jelas, endospermnya mengandung minyak.
Familia annonaceae merupakan tumbuahn yang berupa semak, pohon atau liana. Daun berseling bagian-bagian bunga berkelipatan 3, sepal dalam satu lingkaran, petal dalam 2 lingkaran , lingkaran dalam biasanya mereduksi, stamen berjumlah banyak biasanya lebar dan pendek tersusun secara spiralis , karpelnya beberapa sampai banyak , bebas . buah biasanya terdiri dari sekelompok karpel kering atau berdaging yang melekat pada suatu dasar bunga, biji dengan beberapa embrio kecil dan endosperm yang besar.
Familia piperaceae berupa tumbuhan herba atau semak, tegak atau memanjat . daunnya biasanya berseling, bunga kecil , biseksual atau uniseksual dalam spika berdaging yang padat, tampa periantium , stamen 2 atau 6, ovarium superior, satu lokulus, satu ovulum, stigma 1 sampai 5 , pendek , buah berupa buah drupa atau buah kering, biji mengandung endosperm dan perisperm.
Famili lauraceae berupa tumbuhan pohon, perdu (kecuali cassytha, herba, aromatis minyak, kayu), daunnya tunggal, tersebar tanpa stipula (cassytha, tereduksi pembungaannya dapat berupa panikula, racemes, spika, umbella, adanya hypantium, ovarium superus, 1 karpel,1 ruang 1 ovul, buahnya berupa bacca / drupa, biji tanpa endosperm.
Familia Nymphaeceae berupa herba, dengan duduk daun rosert dan lebih maju dari familia yang lainnya.

6.    Bagaimana urutan tingkat kemajuan/keprimitifan familia-familia tersebut?
Jawab: Familia yang paling maju adalah familia Nymphaeceae, lalu familia Piperaceae, familia Lauraceae, familia Annonaceae, dan paling primitive adalah familia Magniloaceae. Jika dilihat dari spesiesnya dari tingkat yang paling primitive hingga yang lebih maju adalah Michelia alba, Annona muricata, Annona squamosa, Cananga odonata, Persea Americana, Piper betle, dan Nymphae nouchali.


7.    Karakteristik apakah yang dimiliki oleh familia yang paling maju?
Jawab: Familia yang paling maju adalah familia Nymphaeceae ditandai dengan habitus herba, umur tumbuhan kurang dari satu tahun, percabangan simpodial, duduk daun roset, perlekatan karpel sinkarp, jenis buah majemuk, dan ovarium inferum.

8.    Berdasarkan skala filogeni yang anda gunakan, manakah dari 4 ordo tersebut (Magnoliales, Laurales, Piperales, Nymphales) yang paling maju tingkat perkembangannya?mengapa? dalam hal apa ordo tersebut lebih maju daripada yang lain?
Jawab: Ordo Nymphales, karena menurut karakteristik diatas nymphales dengan spesies Nymphae nouchali dengan score rasio keprimitifan sebesar 3, habitusnya lebih maju yaitu herba bukan pohon, inferum, duduk daun roset, sinkarp perlekatan karpelnya, dan umur tumbuhan pun kurang dari satu tahun.






















GAMBAR
·              Michelia alba
 




·              Annona muricata
       






·              Annona squamosa
      





·              Cananga odonata
      







·              Persea americana







·              Piper betle
     



·              Nymphae nouchali